Bukan. Gue bukan ngehamilin orang Korea terus keguguran di sana. Beberapa hari kemarin, gue mengunjungi Negara penghasil Kpop dan Drama-drama menyentuh hati ini.
Apa yang membuat Korea berbeda dengan Negara-negara lain yang pernah gue datengin? Korea memberikan pengalaman musim gugur yang pertama buat gue. And, which is that’s a good experiences.
Apa itu musim gugur? Musim gugur adalah musim di mana daun-daun berubah menjadi merah-kuning, lalu terjatuh. Musim gugur adalah musim di mana suhu udara menurun-membuat kita lebih mengencangkan jaket. Musim gugur adalah musim di mana menenggak sebotol Soju lebih nikmat dari biasanya. Musim gugur adalah musim di mana si “adek” jadi gampang ngaceng. Dan yang paling keren, musim gugur adalah musim yang paling romantis abis.
Pas di Seoul, sebenernya gue punya waktu sedikit untuk menikmati kotanya. Karena perjalanan akan di lanjutkan menuju Pulau Jeju, gue cuma punya waktu empat jam doang!
Terus apa aja yang bisa kita nikmati di Seoul dalam waktu empat jam?
Kak Marischka Pruedence ngajak gue, Mas Cumi, Mas Bolang dan Wira untuk menuju suatu tempat di tengah kota Seoul, bernama Ihwa Mural Village.
Untuk mencapai Ihwa Mural Village agak susah-susah gampang. Dari Incheon International Airport, kita menuju Gimpo International Airport untuk menitipkan koper-koper. Semua yang diundang KTO pake koper, kecuali gue. #Sumba40L bisa gue andalkan untuk membawa banyak barang bawaan walaupun hanya sebesar ransel biasa. Untuk yang pernah beli #Sumba40L, berbahagialah kalian karena tas ini gak akan gue produksi lagi! Muahaha!
Lanjut. Dari Gimpo kita langsung lari menuju kereta, mengambil rute yang mengarah ke Seoul, kami turun di Hyehwa Station. Begitu keluar dari Hyehwa Stasion, di sini lah pertama kali gue melihat musim gugur. Kita langsung disambut oleh Naksan Park yang indah. Pepohon yang daunnya berwarna kuning kemereahan bikin gue terhipnotis! Keren banget! Lumayan lama kita foto-foto dan nikmatin Naksan Park itu sampe kita lupa tujuan utama kita adalah Ihwa Mural Village.
Pada dasarnya, Ihwa Mural Village gak jauh-jauh banget dari Naksan Park. Berjalan ke arah bukit, kita disambut oleh toko-toko kecil yang design-nya ngingetin gue sama Pinterest. Lucu-lucu abis!Kira-kira sekitar 10 menit jalan (dan yah, kalian gak akan bisa jalan cepet di sini karena pasti kalian bakal banyak berhenti buat foto-foto atau sekedar diem nikmatin pemandangan yang keren), Ihwa Mural Village sudah jelas terlihat. Ihwa Mural Village terletak di Ihwa-dong, Jongno-gu, Seoul. Komplek ini disulap menjadi sangat berseni ketika pada tahun 2006 Naksan Project dengan 60 senimannya berkolaborasi untuk membuat kawasan ini menjadi kawasan yang menarik untuk para wisatawan dengan berbagai macam karya seni, mulai dari mural di tembok, patung, sampai desain-desain exterior yang eye-catching dan instagram-able.
Karena letaknya di atas bukit, pemandangan yang didapat pun luar biasa. Dari sini, kita bisa melihat bangunan-bangunan kota Seoul yang berderet rapi dengan pepohonan yang berwarna kuning dan merah. Gue rela deh jalan kaki buat ngelilingin Seoul kalo lagi musim gugur. Sumpah! Kalo gak percaya, lu boleh beliin gue tiket lagi ke sana.
Berjalan menelusuri gang-gang kecil di Ihwa juga gak kalah menyenangkan, banyak mural-mural keren yang bisa kita nikmatin dan percaya deh, jalan kaki di sini gak kerasa capek karena banyak banget yang bisa kita lihat.
Sayangnya, waktu kita gak banyak buat lebih ngeksplor tempat-tempat keren lain di Seoul. Tapi gue janji ke diri sendiri, gue bakal balik lagi ke Korea, backpacking asal-asalan di Korea, ngelangkahin kaki gue kemana pun gue mau, selama apapun gue mau-indikator berhentinya kalo kaki gue udah patah. Dan yah, gue harus bawa pasangan ketika gue mengunjungi Korea untuk kedua kalinya. Karena sayang, tempat romantisnya bakalan langsung bikin baper!
Ciao backpacker backpacker keceh!
ADS HERE !!!