|
Aku yang merem saja :( |
Kamu suka jalan-jalan? Hobi traveling? Bagus! Ternyata traveling bisa mendatangkan banyak manfaat bagi diri kita lho, Updaters. Kegiatan ini memang paling ampuh mengusir rasa jenuh. Bahkan bagi sebagian orang, traveling berhasil membuka mata mereka untuk menentukan jalan hidup yang harus mereka pilih. Begitu pula yang dirasakan oleh Mochamad Takdis (@takdos). Beberapa waktu lalu, pria yang akrab dipanggil Adis ini berbagi pengalamannya soal traveling ala backpacker dengan Kampus Update di kafe Whatever Restore, Bandung.
Uniknya, ketertarikan Adis dalam dunia traveling bermula dari insiden ketinggalan pesawat menuju Vietnam. “Trigger gue netapin mau backpacking itu pas gue ke Kalimantan Timur. Tadinya gue pengen ke Vietnam, cuma pesawatnya keburu take off. Akhirnya gue impulsif, beli tiket kemana aja yang paling murah. Waktu itu adanya ke Balikpapan dan naik Garuda, yaudah gue ke situ. ” Alhasil, hari itu juga Adis berangkat menuju Bandara Sepinggan, Balikpapan. Selama 15 hari menjelajahi Kalimantan Timur, Adis telah merasakan bahwa masyarakat di sana tidak seperti yang diberitakan oleh media. Sebaliknya, ia menemukan kearifan lokal yang tidak akan pernah bisa dirasakan di kota-kota besar.
Setiap kali pergi traveling, Adis selalu bertekad untuk membawa pulang sesuatu yang berharga dari perjalanannya. “Traveling itu kan sebenarnya buang-buang duit, yah. Tapi gimana caranya biar lo bisa dapat sesuatu, entah itu berupa materi atau non-materi dari traveling.” ujar Adis. Setelah bepergian, Adis selalu menyempatkan diri untuk menulis catatan perjalanannya di blog pribadinya, yaitu www.whateverbackpacker.com. Dalam blog tersebut, Adis juga memberikan tips dan trik buat para backpacker yang ingin bepergian dengan budget minim. Mulai dari tips mencari tiket pesawat dengan harga super murah sampai tips untuk menginap di bandara! Dengan gaya tulisan Adis yang konyol dan menghibur, serta informasi seputar backpacking yang anti-mainstream, traffic blog Adis pun terus meningkat. Pada tahun 2013, Adis berkesempatan untuk menerbitkan tulisannya dalam sebuah buku berjudul “Koar-koar Backpacker Gembel”.
Pada awalnya, Adis bercita-cita untuk menjadi seorang GM (re: General Manager) termuda. Saat duduk di bangku sekolah perhotelan, Adis berusaha mencari cara agar dapat praktek kerja lapangan (PKL) di luar negeri. “Waktu teman-teman gue PKL di dalam negeri, gue cari channel sendiri untuk PKL di luar negeri, akhirnya gue dapet di Malaysia. Dari situ gue benar-benar kerja dan mau wujudin cita-cita gue jadi GM termuda.” ujarnya. Usaha Adis tidak sia-sia, ia berhasil mendapatkan penghargaan sebagai best trainee di antara peserta PKL yang lain. Berbekal dengan pengalaman tersebut, Adis memutuskan untuk meneruskan studi perhotelan di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB).
Selama kuliah, Adis seringkali pergi traveling ke berbagai destinasi di luar maupun dalam negeri. Hal itu ternyata berdampak besar terhadap cara pandang Adis. Bahkan membantunya menemukan mimpi-mimpi yang lain. “Waktu gue berhenti kuliah, otomatis kan gue nggak bisa jadi GM, nih. Mimpi awal yang udah gue bangun dari lama jadi buyar. Gue tetap pengen punya penghasilan puluhan juta per bulan. Saat itu yang ngehasilin uang cuma blog. Akhirnya gue nulis, gue maksimalin apa yang gue punya” kenangnya sambil terkekeh. Tak disangka, ternyata banyak juga pembaca blog Adis yang berminat untuk membeli kaos whateverbackpacker yang sering ia kenakan ketika traveling. Untuk itu, Adis mulai memberanikan diri untuk menekuni dunia bisnis dan menjadi seorang entrepreneur.
Menjadi seorang entrepreneur tentu bukan hal yang mudah dijalani. Apalagi tidak sedikit orang yang meremehkan usaha Adis dan memberikan komentar negatif. “Salah satu motivasi gue bikin usaha itu sebenarnya dari orang-orang yang ngejelekkin usaha gue. Banyak lah yang bilang ‘masa akun traveler malah dipakai buat jualan’. Malah ada juga yang bilang buku gue sampah.” tuturnya. Namun, hal tersebut ia jadikan motivasi untuk terus berusaha. Bagi Adis, statusnya sebagai mahasiswa yang di drop out bukan sebuah penghalang. Dalam waktu kurang dari setahun, Adis berhasil mendirikan sebuah kafe, food truck (Whatever Combi), store yang menjual berbagai travel gears (Whatever Restore) serta guest house yang akan dibuka dalam waktu terdekat. “Dulu cita-cita gue jadi GM dengan gaji puluhan juta per bulan, sekarang gue – mahasiswa D.O yang enggak punya ijazah, enggak punya sertifikat, enggak punya gelar, tapi gue bisa dapat penghasilan melebihi gaji seorang GM.” ujar Adis. Wow!
Sejak memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis, Adis selalu berafirmasi dan menanamkan semangat positif kepada dirinya sendiri. Menurut Adis, menjadi keras kepala dan egois itu perlu untuk meraih mimpi kita. “Selalu keras kepala dengan apa yang lo mau, dan selalu egois terhadap apapun yang menghalanginya.” pesannya.
Di akhir pembicaraan, Adis punya pesan khusus buat kamu yang masih ragu untuk pergi traveling, “Masih banyak yang belum elo tahu kalau elo cuma diam di kampus, diam di rumah atau diam di kosan. Dengan traveling, elo bisa tahu apa yang elo mau. Elo tahu kemampuan diri elo sampai mana. Dan yang terpenting, elo tahu gimana caranya menciptakan mimpi-mimpi elo yang elo mau.”
So, what are you waiting for, Updaters? Pack your bags and look what traveling can do to you!
Terima kasih untuk tulisannya, ca! :)
ADS HERE !!!