Ke suatu tempat atau negara baru, rasanya gak afdol kalo gak nyobain transportasi khas mereka. Sebagai backpacker, gue selalu mencoba moda-moda transportasi termurah, gak peduli itu lebih lama, lebih capek, lewat darat, lewat laut, atau misalnya rentan kecelakaan. Bodo amat, yang penting murah. Naik bis yang rodanya cuma 3 misalnya. Gak apa-apa.
Nah, kalo ke Filipina, ada dua moda transportasi yang jadi kendaraan umum di sini, dan gak akan lu temuin di negara lain. Kendaraan-kendaraan ini memang menjadi penggerak ekonomi untuk masyarakat Filipina. Gimana nggak, sama kayak di Indonesia, transportasi ini digunakan setiap hari oleh hampir seluruh masyarakat Filipina. Apa aja itu? Nih gue kasih 3 transportasi khas Filipina.
Filipina adalah negara dengangaris pantai terpanjang di dunia. Dan juga negara kepulauan yang cukup besar. Gimana nggak, ada lebih dari 7.000 pulau di Filipina. Maka gak heran, kalo perahu boat menjadi salah satu moda transportasi yang menghubungkan satu pulau ke pulau lainnya.
Dan, yang kerennya, perahu boat di Filipina sangat manusiawi. Manusiawinya gimana, Dis? Gini, lu pernah ke Kepulauan Seribu gak naik perahu? Nah, lu pasti horor-horor ngeri ketika si abangnya masih terus nyari dan masukin penumpang, sementara perahu boat udah mau tenggelem gegara kelebihan muatan. Gue rasa si abang baru berenti masukin penumpang kalo perahu boatnya udah kebelah dua kek kapal titianic. Gilak!
Nah, di Filipina gak gitu. Mereka selalu membatasi penumpang di setiap perahunya. Selain untuk kenyamanan, mereka juga memikirkan keselamatan para penumpangnya, karena FYI, di Filipina gelombangnya sangat besar dan cuaca di laut tidak dapat diprediksi. Hari panas belum tentu laut tenang. Hari hujan, belum tentu gelombang besar. Siap-siap minum antiom aja intinya.
Sama dengan helicak di Medan atau Aceh. Tricycle di Filipina adalah moda transportasi massal yang bakalan sering banget kita liat di negara ini. Moda transportasi motor yang dimodifikasi ini lumayan mahal kalo lu naiknya sendiri. Karena FYI, satu tricycle bisa dinaiki oleh 6 penumpang. Iya, enam penumpang bisa dalam sekali jalan.
Tricycle juga biasanya digunakan oleh orang-orang untuk dapat melalui jalanan-jalanan sempit yang tidak bisa dilalui oleh mobil. Dan yang paling uniknya dari tricycle adalah, masing-masing daerah mempunyai tricycle yang berbeda modifikasi. Contoh, di Puerto Princesa, tricycle bagian penumpangnya dibuat menjadi seperti berbentuk mobil. Di Puerto Galera, tricycle dibuat seperti kotak ice cream, sedangkan di Manila, tricycle dibuat lebih panjang pada bagian motornya. Unik!
3. Jeepney
Ngomongin transportasi khas di Manila, gak sahih rasanya kalo gak ngomongin tentang Jeepney. Jeepney adalah mobil jeep peninggalan tentara Amerika yang wakyu itu datang ke Filipina pada saat perang dunia kedua. Jeep berjenis wilis ini asalnya dipake oleh tentara-tentara Amerika untuk mengitari Filipina yang di mana pada saat itu masih belum memiliki jalanan beraspal, hanya bebatuan dan tanah saja, makanya mereka menggunakan Jeep.
Tapi setelah perang dunia kedua usai, para tentara Amerika kembali lagi ke negaranya, dan ratusan atau mungkin ribuan mobil jeep itu mereka tinggalkan. Adalah seorang lelaki asal Manila lah yang membuat mobil Jeep Amerika itu menjadi moda transportasi mereka yang akhirnya dinamakan Jeepney, yang berasal dari 2 kata yaitu Jeep dan Knee (dengkul). Karena saat menaiki Jeepney, dengkul kalian akan saling beradu dengan penumpang lainnya. Yah semacam kayak angkot lah.
Jeepney di Filipina ini banyak banget! Gue sempet dateng ke pabrik pembuatan Jeepney di Filipina. Dan ternyata mereka membuat Jeepney full custom. Jadi kan body bawaan Jeep Wilis itu sebenernya pendek, nah mereka membuat body baru dengan plat-plat besi lalu menjadikannya seperti apa yang kita liat sekarang. Keren!
Nah, sebelum kalian menikmati transportasi-transportasi khas Filipina, yang perlu kalian lakukan pertama kali adalah ke Filipinanya itu sendiri (ya iyalah!)
Untuk ke Filipina, kalian gak bisa pake jeepney atau tricycle. Gue kasih kalian cara murah ke sana yaitu pake Cebu Pacific Air. Cebu Pacific adalah maskapai paling murah menurut gue untuk mengantatkan kalian ke Manila. Tapi, kalo kalian bosan di Manila, kalian bisa langsung berangkat menuju Puerto Princesa, kayak gue waktu kemarin. Pergi dari Jakarta sekitar pukul 12 malam, gue nyampe di Manila pukul 5 pagi. Langsung cabut lagi ke Puerto Princesa pukul 8 pagi. Yah, kepagian sih, sebenernya ada 3 kali penerbangan dari Manila ke Puerto Princesa. Murah pulak!
Jadi, kalo ke Filipina, jangan lupa buat nyobain transportasi lokalnya, yah. Syukur-syukur kalian gak balik ke Indonesia dan jadi supir jeepney di sana. Amin.
And, last but not least, The Philippines’ leading low-cost carrier, Cebu Pacific Air flies from Manila to Jakarta four times weekly, and from Denpasar to Manila twice weekly. Lowest year-round fares to Jakarta start at USD 99. For more details, visit www.cebupacificair.com or follow @CebuPacificAir on Facebook, Twitter and Instagram.