Nerusin postingan cerita gue di Raja Ampat, ah~
Kali ini, gue mau posting, kemana aja sih gue pas di Raja Ampat? Gak mungkin juga kan udah jauh-jauh ke Raja Ampat tapi gue cuma diem mulu di kamar sambil maenin titit instagraman? (eh, btw, follow ig gue kek, nyet, di “takdos”).
Udah follow?
Udah belom?
Follow dulu instagram gue takdos.
Cepet follow ai kamu!
Ok, kembali ke cerita..
Maka dari itu, gue mau sombong ke elu tentang keindahan Raja Ampat. Ya, banyak sih yang udah pernah dateng ke tempat yang bakal gue ceritain sekarang, kayak ke pulau-pulau, terus snorkel dan free dive di terumbu-terumbu karang cakep. Tapi apa mereka gratis? Apa mereka dua kali di dua hari yang berturut-turut? Apa mereka melakukan hal aneh di sana? Apa mereka menanam jagung di terumbu karang? Nah, gue iya. Aheuy!
Pulau Kelalawar
Pertama adalah Bat Island. Bukan, ini bukan pulaunya Si Spiderman. Bat Island juga gak ada hubungannya sama Bat Cave. Kenapa dinamakan Pulau Kelalawar? Ya, karena pulau ini banyak kelalawarnya, lah! Kalo banyak cireng ya namanya jadi Pulau Cireng! Dangkal sekali anda!
Tapi bener, deh. Pulau Kelalawar ini banyak banget kelalawarnya. Banyak nya tuh gak normal juga. Jadi pulau ini ukurannya kecil doang, kira-kira 2 kali lapangan bola doang lah, lu bisa keliling pulau ini cuma jalan kaki, kok. Terus pulau ini ditanami banyak pohon berbatang tipis, gue gak tau itu bambu atau apa. Nah di pohon-pohon itu lah banyak kelalawar yang gelantungan. Selain kelalawar di pulau ini juga ada udara dan tanah.
Krik.
Gak banyak yang bisa dilihat di pulau ini kecuali kelalawar tadi sama satu sumur dan sebuah bangunan yang dipakai penjaga pulau ini untuk beristirahat. Waktu itu gue iseng nanya ke bapak penjaga pulaunya,
“Pak, sendirian aja di sini?”
“Iya, dek.” Jawab si Bapak.
“Wah, keren dong, Pak. Kayak pulau sendiri!” Seru gue.
“Iya, lumayan lah, Dek. Adek mau nemenin Bapak?” Si Bapak nanya sambil kedip-kedip
Gue buru-buru naik ke kapal.
Kampung Arborek
Perjalanan ke Kampung Arborek cukup jauh. Kira-kira sama lah dengan perjalanan dari Bumi ke Matahari. Sama kayak perjalanan dari Bekasi Timur ke Bekasi Barat. Sama jauhnya kayak hati mantan yang tersakiti ke hati gue. Jauh abis!
Gak, deng, cuma 2 jam doang.
Ada apa di Kampung Arborek? Mengunjungi kampung ini, lu bakal langsung terkesima begitu boat yang lu tumpangi menepi di anjungannya. Ribuan ikan, mulai dari yang ukurannya kecil sampai besar langsung menyambut lu. Keren parah!
Naik ke Kampungnya, beuuuuuuh! Bersih coy! Tertata rapi! Papan informasi tentang Kampung Arborek pun jelas terpampang begitu lu masuk. Selain itu, lu bakal disambut dengan miniature perahu khas Kampung Arborek. Dan gue agak heran kenapa Kampung Arborek ini bagus sendiri, karena ternyata kampung ini adalah Kampung Wisata yang memang dikhususkan untuk para turis yang ingin berkunjung.Friwen Monday
Entah bagaimana sejarah penamaan tempat ini. Mungkin di tempat ini dulu ada big sale gede-gede di hari Senin, tapi ternyata para pengunjung yang kebanyakan orang Cicadas gak mau cuma sale, mereka pengin gratis, makanya para pengunjung meneriakan “Free Weh, Monday, mah!” (Gratis weh atuh, senin mah!) Maka dari itu, terciptalah nama Friwen Monday.
Anjing! Ini jokes paling tai yang pernah gue buat. Maafkan aku gais :(
Friwen Monday sendiri adalah sebuah pulau berbentuk aneh. Di satu sisi, lu bakal liat tebing tinggi yang gak akan bisa lu naikin, tetapi di sinilah keunikannya, di bawah tebing yang menjorok ke dalam, banyak sekali terumbu karang berwarna warni. Karena terumbu karangnya menempel di tebing-tebing, maka terumbu karang di sini bisa lu nikmatin sambil snorkel doang, gak usah nyelem ke dalem, karena ini vertical coral! Dan terumbu karang di Friwen Monday ini lebih cadas daripada vertical coral yang pernah gue liat di Pulau Weh, Aceh. Ini super keren!
Oh iya, Friwen Monday ini destinasi paling deket dari Pantai Saleo, jadi pasti Friwen Monday menjadi destinasi pilihan pertama atau terakhir kalo lu hopping island di sekitar Raja Ampat.
Pasir Timbul
Pasir Timbul adalah destinasi yang misterius buat gue. Diibaratkan seorang bajingan, Pasir Timbul ini suka tiba-tiba muncul tergantung suasana dan kondisi. Iya, kayak kamu, yang muncul kalo ada maunya aja. Hih!
Pasir Timbul ini bukan pulau, tapi pulau. Duh, gimana yah, gue bingung jelasinnya.
Jadi, Pasir Timbul ini adalah hamparan pasir putih di tengah laut. Ketika laut surut, sekitar pukul 11 siang sampai 3 sore, akan muncul hamparan luas pasir putih. Maksud gue luas di sini bener-bener luas banget. Pasir Timbul berada gak jauh dari Friwen Monday. Dan apa yan bisa dinikmati di sini? Ya lu bisa lari-larian di pasir putih dan air laut yang jernih. Dan ya, di Raja Ampat ini gak ada ombak gede, soalnya banyak terhalang dengan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
Karena ada batas waktunya, menikmati Pasir Timbul ini gak bisa lama-lama. Ketika air sudah pasang, Pasir Timbul ini bisa tiba-tiba ilang tertutup laut lagi. Destinasi yang keren!
Gugusan Pulau Pianemo
Pianemo dijuluki juga miniatur Wayag oleh warga sekitar. Kenapa begitu? Karena Gugusan Pulau Pianemo ini mirip Wayag, lah! Kalo mirip Pangandaran ya dijulukin miniatur Pangandaran. Gimana, sik!
Jadi, untuk yang gak bisa ke Wayag (karena jauh dan mahal), lu bisa datengin Pianemo ini. Pemandangannya? Beuh, jangan takut kecewa. Pemandangannya manjain mata banget! Untuk pemandangan terbaik agar bisa melihat banyaknya pulau-pulau tebing kecil bertebaran di Pianemo, lu cukup naik salah satu pulau kecil yang udah disediain tangga. Gak lebih dari 5 menit naik tangga, lu udah bisa liat pemandangan keren kayak gini..
Pantai Saleo adalah starting point untuk bisa menikmati semua hal yang udah gue sebut di atas. Di sini, lu bisa menginap di Cemara Homestay, sebuah resort paling murah di Raja Ampat. Murah, bukan berarti biasa aja, yah. Resort ini menghadap langsung ke laut luas Raja Ampat. Dan yang paling keren, bibir pantai mereka cuma sekitar 7 meter menghadap laut, tapi ketika air surut bibir pantainya bisa jadi 75 meter! Yes, bibir pantainya kayak pasir timbul! Dan cuma 1 meter dari pasir pantai yang surut, lu bisa snorkel menikmati berbagai macam terumbu karang keren.
Sebenernya gak usah jauh-jauh ke Friwen Monday atau Pianemo, di sini lu udah bisa liat banyak terumbu karang dan ikan-ikan berwarna-warni. So, rekomendais gue kalo lu ke Raja Ampat, menginaplah di sini, karena cuma di sini harga yang paling wajar dan pas di saku backpacker yang bisa lu dapetin. Di tempat lain? Mahal anjeeeeeng!
Sebenernya, masih banyak tempat keren di Raja Ampat yang belum tereksplor. Kak Nyong, warga setempat yang gue tumpangi dan gue repotin selama di Raja Ampat bilang ke gue kalo mereka (warga setempat) gak mau ngasih semua tempat keren yang mereka punya. Untuk apa? Pertama, takut pada rusak karena terekploitasi. Kedua, biar para penikmat keindahan alam gak cepat bosan, mereka menunjukan satu persatu dulu, sehingga, berapa kali pun kita ke sana, kita bakal dapet sesuatu yang baru dari Raja Ampat.
Dan pesan terakhir dari gue,
Jangan ke Raja Ampat, jauh!
Jangan ke Raja Ampat, bikin capek!
Jangan ke Raja Ampat, mahal!
Jangan ke Raja Ampat, jelek!
Jangan ke Raja Ampat, gak bagus-bagus amat!
Jangan ke Raja Ampat, panas banget!
Jangan ke Raja Ampat, nanti bakalan rame. Nanti bakalan rusak.
Jangan!
P.S: Foto bagusnya ada di instagram gue yak!